Rumah Pintar Hemat Energi

Bismillahirrahmanirrahim

Senangnya Punya Rumah Yang Bisa Mengatur Sendiri, Lampu & Peralatan Elektronik Lainnya Otomatis Nyala Atau Mati... Yang Membuat Hemat Energi...

Semua itu bermula ketika saya bangun tidur, saya sering kebingungan, "ini jam berapa ya"? Hal itu terjadi karena lampu kamar saya  dimatikan saat akan tidur. Coba saja kalo lampu kamar otomatis menyala pada jam 4 pagi misalnya, saya pun akan lebih rajin bangun subuh, hehe. Lalu lampu kamar otomatis mati kembali pada pukul 6 pagi, saat matahari terbit.

Lalu berlanjut pada lampu luar (teras rumah), saya inginnya lampu luar tidak perlu saya atur, nyala dan mati sendiri. Ketika matahari terbenam jam 6 sore, lampu otomatis menyala. Dan ketika matahari terbit jam 6 pagi, lampu otomatis mati. Jadi tidak perlu takut lupa menyalakan atau mematikan lampu. Yang pasti lebih tepat energi yang digunakannya.

Yang lebih modern lagi, kalau lampu-lampu di ruangan tertentu bisa memakai sensor gerak. Artinya ketika kita masuk ruangan tertentu, sensor mendeteksi gerakan sehingga lampu menyala. Begitu keluar ruangan, sensor pun ridak mendeteksi gerakan sehingga lampu mati kembali. Hal ini akan menghindarkan dari perilaku kelupaan mematikan lampu saat tidak digunakan, sehingga lebih hemat energi.

Begitu pula dengan AC atau kipas angin. Alat pendingin ruangan dapat diatur otomatis dengan menggunakan sensor gerak pula, sehingga ketika ada orang di dalam ruangan dia akan menyala. Sedangkan saat ruangan kosong alat pendingin akan mati, sehingga hemat energi :).

Hemat Energi

Apa sih pentingnya hemat energi? Sepertinya dalam menikmati listrik, kita sering "lupa diri". Sebetulnya bagaimana listrik bisa sampai ke rumah kita? Dengan harga yang relatif murah, listrik bisa kita nikmati setiap saat. Tapi begitu listrik padam, kita pun baru tersadar telah "kehilangan hal penting" dalam hidup kita. Agak "lebay" sedikit, tapi memang itulah kenyataannya. Tanpa listrik kita sering "mati gaya".

Listrik dibuat dari sumber energi primer seperti batu bara, minyak bumi, gas, air terjun, dll. Berikut ini gambar proporsi sumber tenaga listrik di Indonesia :
Proporsi Sumber Energi Pembangkit Listrik di Indonesia (sumber : www.pln.co.id)

Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa sumber energi yang digunakan untuk membangkitkan listrik berasal dari Batu Bara, Gas, Minyak Bumi, Geothermal, dan Air. Secara garis besar bisa dibagi dua, yakni Energi Tidak Terbarukan (Batu Bara, Gas, & Minyak Bumi, total 76 %) dan Energi Terbarukan (Air & Geothermal, total 14%).

Tentu untuk sumber energi yang tidak terbarukan kita perlu banyak menghemat, karena sumber ini lama-kelamaan akan habis. Sehingga listrik haruslah dihemat, dalam kata lain menggunakan energi listrik secara tepat guna dan efisien.

Rumah Pintar

Rumah Pintar adalah salah satu solusi hemat energi dari sisi konsumen terakhir. Perancangan rumah ini pada prinsipnya membuat sebuah sistem otomasi untuk rumah yang akan mengatur pemakaian listrik secara efisien dan tepat guna. Pemakaian listrik akan lebih hemat karena telah disesuaikan dengan kebutuhan. Sebetulnya tanpa alat ini pun setiap konsumen bisa mengaturnya secara manual. Namun sayangnya tidak semua konsumen memiliki perilaku hemat energi.
Sistem penerangan / lampu di Rumah Pintar diatur sesuai kebutuhan, dan memaksimalkan sinar matahari. Hal ini bisa juga diintegrasikan ke sistem tirai jendela, yang akan membuka otomatis saat matahari terbit. Sistem pendingin ruangan juga bisa diatur, sesuai kebutuhan. Alat-alat hiburan seperti TV, Stereo, dll pun dapat diatur waktu penyalaannya sesuai kebutuhan.

Keuntungan Konsumen dan Produsen

Dengan diterapkannya sistem Rumah Pintar, konsumen akan lebih teredukasi untuk hemat energi. Konsumen akan menjadi terbiasa dengan gaya hidup hemat energi. Akhirnya hal ini juga akan menguntungkan konsumen karena biaya listrik yang harus dibayar lebih rendah dari biasanya.

Di produsen listrik pun akan mendapatkan manfaat yang besar. Dengan kondisi saat ini, sumber energi listrik masih didominasi oleh energi tak terbarukan, yang mana biayanya semakin tinggi. Penghematan ini akan membantu menekan biaya produksi dari produsen listrik.

Pengembangan

Dalam hal riset, produksi, dan pemasaran, saya kira sistem Rumah Pintar ini akan sangat berkembang bila didukung oleh stakeholder utama. PLN sebagai perusahaan penyedia tenaga listrik yang saat ini masih disubsidi rasanya masih sangat perlu "kampenye hemat energi" di seluruh Indonesia untuk mengurangi biaya produksi yang semakin tinggi.Sesuai motto PLN beberapa tahun lalu, 
'hemat energi... hemat biaya...'

Wallahu a'lam bishshawwab
 
Semarang
12042012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar