Jaring Abu-Abu

Lingkaran setan itu terus mengungkung..
Berlatar biru menelikung sosial..
Jaring abu-abu menjerat dengan sanjung..
Seakan telaga dalam tapi dangkal..

Topeng sering membuat lupa
Bahwa amal busuk terbungkus bunga
Desakan buat diri tak berdaya
Hanya berharap ampunan-Nya

Jepara
18042012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aksi Dahlan Iskan : Film Koboi dengan Produser Incumbent

Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Belakangan ini makin ramai saja perbincangan tentang tokoh yang satu ini. Dahlan “Koboi” Iskan.

Sebagai mantan bawahannya di Perusahaan Listrik Negara, saya bukannya tidak bangga dengan hal itu. Bangga, tentu saja. Melihat mantan Bos saya menjadi perbincangan yang ramai di tengah masyarakat. Bahkan banyak orang yang tiba-tiba jadi ‘fans’ barunya Pak DIS.

Namun yang agak mengkhawatirkan adalah, apakah ini hal yang natural? Memang kalau melihat kepribadiannya dan backgroundnya Pak DIS, kita tidak akan heran. Kawan-kawan saya di Jawa Pos Group pasti sudah hapal betul bagaimana karakter beliau dalam melihat masalah, berfikir, dan bertindak.

Maksud saya di sini adalah, seolah-olah ada pencitraan. Bukan dari Pak DIS sendiri, tapi dari pihak lain. Siapakah mereka? Siapapun yang diuntungkan dengan popularitas Dahlan Iskan. Kita banyak mendengar dukungan dari masyarakat agar Dahlan Iskan maju dalam pemilu presiden tahun 2014. Siapa yang akan mengusungnya? Siapa lagi kalau bukan Incumbent.

Kader

Kita ketahui bersama, partai politik yang mengusung SBY mulai tahun 2004 ini hanya bermodalkan “figuritas” calon presidennya saja. Tanpa didukung kader yang kuat. Begitu figur presidennya ini “habis”, mereka harus mencari figur baru sebagai “jagoan” mereka. Kalau tidak, mereka akan ikut habis.

Ya, itulah ciri dari Partai Politik yang pengkaderannya kurang bagus. Mereka tidak membina kader mereka. Mungkin terkesan asal rekrut saja. Siapa yang punya “power” dia bisa naik jabatan. And money is one of the power source. Lihat saja oknum N, oknum AS, dan masih banyak oknum-oknum lainnya.

Maka saat melihat sosok seorang Dahlan Iskan, partai ini melihat sebuah “peluang” untuk menaikkan kembali citranya. Dalam polemik masalah interpelasi yang akan diajukan DPR, Demokrat secara terang-terangan menolaknya. Terlepas dari benar-salahnya Pak DIS, hal ini secara politis telah menggambarkan pemanfaatan citra Dahlan Iskan bagi Partai Incumbent tersebut.

Kita lihat saja bagaimana Film Koboi dengan aktor utama Dahlan Iskan ini berlangsung. Produsernya pun pasti tidak akan segan-segan berbuat demi mendapatkan simpati masyarakat lewat aksi serunya. Semoga saja happy ending, hehe.

Wallahu a’lam bishshawwaab…

Semarang
17042012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kerja Kok Sabtu-Minggu Sih?


Bismillaahirrahmaanirrahiim…


Jumat, 13 April 2012, di penghujung jam kerja. Koordinator saya di kantor secara mendadak memberi tahu, “Mas besok ke Proyek Gardu Induk Gondangrejo (daerah Solo) ya, ngawas K3-nya. Besok dan Minggu ada rencana energize (pemberian tegangan)…”

Saya pun hanya bisa menjawab, “Ok pak, nanti saya hubungi teman di sana untuk koordinasi”. Saya sebenarnya kaget sekali mendengar rencana energize Gardu Induk Gondangrejo itu. Soalnya beberapa saat lalu saya masih dengar kabar kalo masih banyak ketidaksiapan dalam rencana energize GI tersebut. Beberapa alat belum datang juga karena ada masalah di pengiriman barang dari Inggris. Demikian juga beberapa pekerjaan persiapan yang harusnya sudah dilaksanakan, ini malah belum.

Saya pun menghubungi teman saya yang standby di sana (Gondangrejo) untuk memastikan. Ternyata memang belum siap. Dia bilang akan diundur minggu depan karena ketidaksiapan tadi. Ok, berarti tidak jadi deh kerja sabtu-minggu mendadaknya. Setidaknya sudah ada gambaran untuk minggu depan. Koordinator pun saya hubungi, dan dia pun akhirnya mengerti kondisi di lapangan.

Kerja kok Sabtu-Minggu?

Ini pertanyaan yang pertama kali diajukan istri saat saya kabari akan dinas ke Solo hari Sabtu-Minggu. Ya memang keluarga hanya mau tau kalo Sabtu-Minggu adalah waktunya libur, bukan kerja. Tapi saya jelaskan bahwa ini terkait dengan instalasi listrik existing (yang sudah terpasang).

Saat energize, kita harus memadamkan sistem transmisi listrik yang sudah terpasang. Agar pemadaman itu hanya di sisi transmisi dan tidak sampai ke rumah-rumah warga, maka dipilih hari yang bebannya sedikit. Dan hari sabtu-minggu lah yang bebannya paling sedikit karena banyak kantor yang libur.

Kalo pemadaman dilakukan di hari lain (Senin-Jumat), dikhawatirkan ketika transmisi dipadamkan beban yang dialihkan terlalu besar sehingga jalur lain tidak kuat menampung beban tersebut. Otomatis harus ada pemadaman di sisi pelanggan. Dan ini yang sebenarnya sangat dihindari oleh PLN. Karena pelanggan pasti protes.

Analogi

Jika penjelasan di atas kurang dapat dipahami, saya akan memakai analogi dengan saluran air. Ibaratnya “transmisi” adalah saluran air “besar”, yang atau bisa dikatakan “sungai besar”. Lalu di bawah itu ada “distribusi” ibarat “pipa-pipa besar”, dan di bawahnya lagi ada “sambungan rumah” atau diibaratkan “pipa-pipa kecil”.

Nah, dalam hal pengerjaan proyek ini, yang harus kami padamkan adalah di sisi “transmisi” atau “sungai besar”. “Sungai besar tadi harus “ditutup” terlebih dahulu agar proyek kami bisa dikerjakan dengan aman. Nah, bagaimana “pipa-pipa besar” dan “pipa-pipa kecil” dapat suplai air kalau “sungai besar”-nya ditutup? Ya harus dialihkan ke “sungai besar” alternatif lainnya. Dengan syarat, kapasitas “sungai besar” alternatif ini harus cukup dialiri “air limpahan” dari “sungai besar” yang ditutup.

Di hari-hari tertentu “debit air” dalam semua saluran air akan berbeda. Nah, di hari Sabtu-Minggu lah, permintaan debit air di “pipa-pipa kecil” tidak terlalu besar sehingga masih dapat disuplai dari “sungai besar” alternatif tadi. Jadi ya, mau tidak mau harus dilaksanakan di hari Sabtu-Minggu.

Bekerja, Bekerja, Bekerja… Secara Seimbang!

Bekerja di hari apapun sebetulnya bukan menjadi masalah bagi kami, abdi masyarakat. Permintaan listrik dari masyarakat 24 jam nonstop setiap hari. Tinggal bagaimana mengaturnya sehingga tetap dapat seimbang dengan hal lainnya. Jika tidak, kami sebagai manusia biasa tidak akan sanggup mengerjakannya. Bisa stress deh.. he he.

Intinya harus diniatkan sebagai ibadah, melayani masyarakat. Juga bagi keluarga, memberi nafkah. InsyaAllah tidak akan berat..

Wallahu a’lam bishshawwaab

Semarang
14042012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kumpul, Usaha, Dapet Duit Deh... Alhamdulillah...

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Berat Sama Dipikul, Ringan Sama Dijinjing…
Barangkali kita sudah sering mendengar pepatah di atas. Intinya adalah kebersamaan. Keadaan apapun yang dihadapi, jika kita bersama-sama rasanya akan lebih baik daripada sendiri. Saat susah, susahnya dibagi rata sehingga tidak terlalu susah. Saat senang, senangnya dibagi rata hingga semua sama-sama senang.

Dalam hal bisnis dan keuangan, hal itulah yang menjadi konsep lembaga Keuangan yang bernama Koperasi. Dikonsep oleh Bapak Negara kita, Mohammad Hatta. Koperasi menjadi sebuah bentuk lembaga keuangan yang paling cocok dengan karakteristik masyarakat Indonesia karena asas KEKELUARGAAN yang dijunjungnya.

Dengan semangat kekeluargaan, segala mimpi dan cita-cita bisa diraih. Contoh di sebuah kampung yang mayoritas petani, mereka membutuhkan sarana transportasi untuk mengangkut hasil panen. Maka diadakanlah koperasi, uang yang dibutuhkan untuk membeli alat transportasi bisa disediakan dari “urunan” alias iuran anggota Koperasi. Untuk operasional para anggota Koperasi ini bebas biaya (karena sudah urunan) dan hanya mengeluarkan ongkos BBM.

Bayangkan apabila para petani di sebuah kampung tidak mau bekerja sama, mereka jalan masing-masing saja. Maka yang kaya akan semakin enak, yang miskin makin tidak enak. Petani yang mampu dapat menjual hasil panen dengan lebih mudah, untungnya semakin besar, tapi yang kurang mampu akan semakin kesulitan.

Efek Ganda

Kekuatan Koperasi adalah pada anggotanya. Semakin banyak anggota koperasi, semakin kuatlah koperasi tersebut. Hal ini sesuai prinsip dalam hidup berjamaah, semakin banyak semakin baik. Shalat saja kalau sendirian hanya dapat ganjaran 1, apabila berjamaah dapat ganjaran sampai 27 kali lipatnya.

Kita andaikan lagi dalam bisnis. Misalkan dalam sebuah Kampung tidak ada pasar di sana. Kalaupun ada, hanyalah para pedagang-pedagang kecil yang tokonya kecil dan tidak lengkap. Jika orang kampung ingin berbelanja mereka harus pergi agak jauh ke tempat yang lebih ramai.

Namun dengan Koperasi, pedagang-pedagang kecil tadi bisa disatukan dan dikumpulkan, anggota yang non-pedagang pun bisa ikutan investasi, membentuk sebuah Toko Serba Ada, misalnya. Keuntungan Toserba ini otomatis akan mensejahterakan semua yang ada di Kampung itu karena modalnya pun hasil urunan masyarakat.

Koperasi Karyawan

Di perusahaan tempat saya bekerja, ada sebuah Koperasi yang anggotanya adalah para karyawan dan purna-karyawan. Koperasi ini saya lihat memegang peranan yang sangat penting bagi kesejahteraan anggotanya. Modal dikumpulkan dari Iuran wajib dan Iuran Pokok. Dari situ usaha Koperasi bisa berjalan. Dimulai dari Toko, pinjaman uang kepada anggotanya, sampai usaha lainnya seperti Rental Mobil, dll.

Apabila kita anggap saja, Karyawan di kantor saya berjumlah sekitar 200 orang dan Iuran Pokok sebesar Rp 100.000. Maka Dana pokok yang ada sekitar Rp 20.000.000 (dua puluh juta rupiah). Iuran wajib sebesar Rp 30.000 per bulan, maka ada dana tambahan Rp 6.000.000 (enam juta rupiah) per bulan. Bayangkan jika Koperasi ini berjalan selama 5 tahun saja, akan ada dana sebesar Rp 380.000.000 (tiga ratus delapan puluh juta rupiah).

Jumlah di atas belum ditambah dengan keuntungan dari Toko, Pinjaman anggota (margin 1,3 % per bulan), dan usaha lainnya. Jumlah anggota pun terus bertambah seiring bertambahnya karyawan baru. Mungkin nilai asset Koperasi Karyawan ini bisa Milyaran!! Ini baru satu kantor lho. Kalau Koperasi ini dijalankan secara aktif di seluruh Kantor BUMN (minimal) maka mungkin bisa sampai Trilyunan asetnya!

Potensi Sosial Koperasi

Dari potensi koperasi yang begitu besar, alangkah baiknya jika tetap mengedepankan aspek sosial. Keuntungan yang didapat anggota sudah pasti, tapi bagaimana dengan masyarakat miskin yang belum jadi anggota? Untuk membayar iuran pun dia mungkin tidak sanggup?

Inilah yang harus menjadi perhatian kita. Sebaiknya koperasi juga mengajak kalangan orang miskin dan tidak mampu untuk berkembang bersama. Dalam penyertaan modal misalnya, untuk kalangan tidak mampu diterapkan sistem bagi hasil yang tidak memberatkan sehingga usaha kecil dapat berkembang. Masyarakat yang tadinya miskin dan tidak mampu dirangkul menjadi anggota dan diberikan modal usaha.

Mungkin ini salah satu penyebab “ekonomi Indonesia lebih tangguh” dibanding Negara lain. Itu sih katanya. Tapi saya pikir salah satu penyebabnya adalah kita punya sistem koperasi. Sistem yang akan membuat setiap orang menjadi lebih kokoh dalam perekonomiannya. Semoga ke depannya kemiskinan di Negara ini dapat semakin berkurang karena koperasi.. Amin.

… Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS Al-Maidah (5) : 2)
Wallahu a’lam bishshawwaab…

Semarang
13042012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rumah Pintar Hemat Energi

Bismillahirrahmanirrahim

Senangnya Punya Rumah Yang Bisa Mengatur Sendiri, Lampu & Peralatan Elektronik Lainnya Otomatis Nyala Atau Mati... Yang Membuat Hemat Energi...

Semua itu bermula ketika saya bangun tidur, saya sering kebingungan, "ini jam berapa ya"? Hal itu terjadi karena lampu kamar saya  dimatikan saat akan tidur. Coba saja kalo lampu kamar otomatis menyala pada jam 4 pagi misalnya, saya pun akan lebih rajin bangun subuh, hehe. Lalu lampu kamar otomatis mati kembali pada pukul 6 pagi, saat matahari terbit.

Lalu berlanjut pada lampu luar (teras rumah), saya inginnya lampu luar tidak perlu saya atur, nyala dan mati sendiri. Ketika matahari terbenam jam 6 sore, lampu otomatis menyala. Dan ketika matahari terbit jam 6 pagi, lampu otomatis mati. Jadi tidak perlu takut lupa menyalakan atau mematikan lampu. Yang pasti lebih tepat energi yang digunakannya.

Yang lebih modern lagi, kalau lampu-lampu di ruangan tertentu bisa memakai sensor gerak. Artinya ketika kita masuk ruangan tertentu, sensor mendeteksi gerakan sehingga lampu menyala. Begitu keluar ruangan, sensor pun ridak mendeteksi gerakan sehingga lampu mati kembali. Hal ini akan menghindarkan dari perilaku kelupaan mematikan lampu saat tidak digunakan, sehingga lebih hemat energi.

Begitu pula dengan AC atau kipas angin. Alat pendingin ruangan dapat diatur otomatis dengan menggunakan sensor gerak pula, sehingga ketika ada orang di dalam ruangan dia akan menyala. Sedangkan saat ruangan kosong alat pendingin akan mati, sehingga hemat energi :).

Hemat Energi

Apa sih pentingnya hemat energi? Sepertinya dalam menikmati listrik, kita sering "lupa diri". Sebetulnya bagaimana listrik bisa sampai ke rumah kita? Dengan harga yang relatif murah, listrik bisa kita nikmati setiap saat. Tapi begitu listrik padam, kita pun baru tersadar telah "kehilangan hal penting" dalam hidup kita. Agak "lebay" sedikit, tapi memang itulah kenyataannya. Tanpa listrik kita sering "mati gaya".

Listrik dibuat dari sumber energi primer seperti batu bara, minyak bumi, gas, air terjun, dll. Berikut ini gambar proporsi sumber tenaga listrik di Indonesia :
Proporsi Sumber Energi Pembangkit Listrik di Indonesia (sumber : www.pln.co.id)

Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa sumber energi yang digunakan untuk membangkitkan listrik berasal dari Batu Bara, Gas, Minyak Bumi, Geothermal, dan Air. Secara garis besar bisa dibagi dua, yakni Energi Tidak Terbarukan (Batu Bara, Gas, & Minyak Bumi, total 76 %) dan Energi Terbarukan (Air & Geothermal, total 14%).

Tentu untuk sumber energi yang tidak terbarukan kita perlu banyak menghemat, karena sumber ini lama-kelamaan akan habis. Sehingga listrik haruslah dihemat, dalam kata lain menggunakan energi listrik secara tepat guna dan efisien.

Rumah Pintar

Rumah Pintar adalah salah satu solusi hemat energi dari sisi konsumen terakhir. Perancangan rumah ini pada prinsipnya membuat sebuah sistem otomasi untuk rumah yang akan mengatur pemakaian listrik secara efisien dan tepat guna. Pemakaian listrik akan lebih hemat karena telah disesuaikan dengan kebutuhan. Sebetulnya tanpa alat ini pun setiap konsumen bisa mengaturnya secara manual. Namun sayangnya tidak semua konsumen memiliki perilaku hemat energi.
Sistem penerangan / lampu di Rumah Pintar diatur sesuai kebutuhan, dan memaksimalkan sinar matahari. Hal ini bisa juga diintegrasikan ke sistem tirai jendela, yang akan membuka otomatis saat matahari terbit. Sistem pendingin ruangan juga bisa diatur, sesuai kebutuhan. Alat-alat hiburan seperti TV, Stereo, dll pun dapat diatur waktu penyalaannya sesuai kebutuhan.

Keuntungan Konsumen dan Produsen

Dengan diterapkannya sistem Rumah Pintar, konsumen akan lebih teredukasi untuk hemat energi. Konsumen akan menjadi terbiasa dengan gaya hidup hemat energi. Akhirnya hal ini juga akan menguntungkan konsumen karena biaya listrik yang harus dibayar lebih rendah dari biasanya.

Di produsen listrik pun akan mendapatkan manfaat yang besar. Dengan kondisi saat ini, sumber energi listrik masih didominasi oleh energi tak terbarukan, yang mana biayanya semakin tinggi. Penghematan ini akan membantu menekan biaya produksi dari produsen listrik.

Pengembangan

Dalam hal riset, produksi, dan pemasaran, saya kira sistem Rumah Pintar ini akan sangat berkembang bila didukung oleh stakeholder utama. PLN sebagai perusahaan penyedia tenaga listrik yang saat ini masih disubsidi rasanya masih sangat perlu "kampenye hemat energi" di seluruh Indonesia untuk mengurangi biaya produksi yang semakin tinggi.Sesuai motto PLN beberapa tahun lalu, 
'hemat energi... hemat biaya...'

Wallahu a'lam bishshawwab
 
Semarang
12042012

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Satu Bumi, Miliaran Dunia, Satu Koneksi

Bismillaahirrahmaanirrahiim...


Explore Your Connection Life, Explore A New World...

Manusia tinggal di bumi yang satu, tapi tidak selalu satu "dunia". Ya, setiap orang memiliki dunianya masing-masing. Kalo ada dua orang bertemu dari dua backgroung yang berbeda kita seringkali menyebut istilah "beda dunia" atau "beda alam". Padahal sama-sama masih nginjak Planet Bumi. Aneh kan? He he he

Pernah nggak sih, Anda merasakan hal ini : bertemu seseorang yang baru, lalu Anda merasa seperti menemukan "Dunia Baru" yang sama sekali berbeda dari yang pernah Anda alami. Mungkin saja hal itu sering terjadi kan?

Namun saya punya pengalaman yang baru saya rasakan belakangan ini. Di era internet ini, menjadi semakin mudah untuk menelusuri "dunia seseorang". Kita bisa dengan lebih mudah mengetahui latar belakang dan aktifitas seseorang : di mana ia bekerja, menikah dengan siapa, punya prestasi apa saja, hobinya apa, pernah jalan-jalan ke mana saja, bahkan sampai curhat-curhatnya. Selama orang tersebut menghendaki, info apapun dapat diketahui oleh miliaran orang di seluruh dunia.

Revolusi

Tak jarang saya iseng menelusuri teman lama yang kini sudah jarang berkomunikasi. Saya tinggal baca facebook pagenya, blognya, atau ikuti twitternya. Dalam beberapa menit atau bahkan detik saya bisa mengetahui banyak hal yang baru tentang teman saya tersebut. Sebutlah si Fulan, yang dulu teman satu kampus, setelah beberapa tahun sekarang saya bisa tahu dia sudah menikah, punya anak, punya jabatan, dll hanya dari internet. Asalkan orang tersebut memang rajin menuliskan kehidupannya di internet. Kalau tidak ya, harus bertanya langsung.

Yang ingin saya garis bawahi di tulisan saya ini adalah, betapa menariknya kehidupan sosial sekarang. Kemajuan IT yang sangat pesat menjadikan adanya sebuah "Techno-Social Revolution", alias revolusi sosial akibat kemajuan teknologi. Ketika seseorang berinteraksi dengan komunitas sosialnya via internet, ia dapat menjelajahi "dunia baru" dari kawannya. Ia dapat menemukan hal-hal baru yang tidak pernah dirasakan. Dan menemukan kejutan-kejutan yang menyenangkan.

Inspirasi

Membaca kehidupan seseorang via internet (facebook, twitter, blog, linkedin, dll) terkadang membawa inspirasi bagi saya. Terus terang saya jadi rajin menulis setelah membaca blog-nya Pak Budi Rahardjo, dosen saya waktu kuliah di ITB. Di sela kesibukannya dia amat rajin menulis dan mengupdate blognya hampir setiap hari. Dari mulai hal ringan hingga hal rumit berbau teknis yang berkaitan dengan pekerjaannya. Itulah yang menginspirasi saya untuk lebih sering menulis.

Masih banyak lagi teman-teman saya yang lain yang bisa saya jadikan inspirasi. Ada teman yang jalan-jalan ke suatu tempat wisata yang menarik, jadi inspirasi saya untuk mengunjunginya juga. Atau tempat makan yang enak, hobi yang seru, dll.

Senjata

Tentu saja sifat teknologi sebetulnya bagaikan sebuah Senjata. Apabila berada di tangan orang yang tepat dan berniat baik, akan menjadi sangat bermanfaat. Lain halnya bila berada di tangan orang yang tidak tepat dan berniat tidak baik, juga dapat menjadi sangat merugikan. Marak juga kan kasus-kasus penipuan akibat media sosial? Itulah pentingnya kita berhati-hati.

Wallahu a'lam bishshawwaab...


Semarang
11042012


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS